Metode dan Proses Belajar Mengajar Pada Masa Pandemi di Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek
Oleh: Azri Yeni
Mahasiswi Manajemen Pendidikan Islam, IAIN Batusangkar.
Seperti yang kita ketahui wabah Covid-19 ini tidak bisa dianggap sepele, akibatnya tidak saja pada bidang perekonomian, politik ataupun yang lainnya, tetapi juga berdampak pada bidang pendidikan, karena wabah Covid-19 ini, akhirnya semua sekolahpun di liburkan. Namun setelah memasuki era New Normal, masyarakat Indonesia pun kini mulai kembali menjalani aktivitas mereka sehari-hari seperti biasanya. Tak terkecuali dalam hal pendidikan.
Demi menjaga keselamatan dan kesehatan para siswa, sejumlah sekolah pun menerapkan sistem online atau virtual tanpa tatap muka langsung. Sistem ini juga dikenal dengan sistem pembelajaran daring dan juga luring, yang mana pembelajaran luring baru diterapkan pada tahun ajaran baru ini.
Istilah pembelajaran daring dan luring muncul sebagai salah satu bentuk pola pembelajaran di era teknologi informasi seperti sekarang ini. Daring merupakan singkatan dari “dalam jaringan” sebagai pengganti kata online yang sering kita gunakan dalam kaitannya dengan teknologi internet. Sistem pembelajaran melalui daring ini dibantu dengan beberapa aplikasi, seperti Google Classroom, Google Meet, Zoom. Sedangkan istilah luring adalah kepanjangan dari “luar jaringan” sebagai pengganti kata offline. Seperti bertemu secara langsung tanpa menggunakan internet, hal itu adalah contoh aktivitas luring.
Dalam era New Normal ini, mentri keagamaan pun telah menerbitkan panduan pembelajaran pada masa covid-19 yang di khususkan bagi pesantren. Panduan-panduan tersebut yaitu Membentuk gugus tugas percepatan penanganan covid-19, Memiliki fasilitas yang memenuhi protokol kesehatan, dan lain sebagainya.
Pada awalnya proses pembelajaran di Pondok Pesantrean Sumatera Thawalib Parabek dilakukan secara daring atau online, setelah dikeluarkannya surat dari pemerintah, maka Pondok Pesantrean Sumatera Thawalib Parabek merencanakan pembelajaran secara daring dan luring secara bersamaan. Pembelajaran secara daring diberlakukan untuk santriwan/santriwati yang menetap di asrama, sedangkan pembelajaran Luring dilaksanakan oleh santriwan/santriwati non asmara.
Tes Swab Santri, Guru, dan Karyawan
Sebelum pembelajaran daring dilaksanakan di Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek, tentu saja kegiatan pembelajaran tatap muka menjadi harapan instansi pendidikan khususnya pesantren. Demi mendekatkan diri pada hal itu, Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek telah melaksanakan beberapa kegiatan seperti pemetaan santri berdasarkan zona covid-19, pemanggilan 60 santri baru tingkat aliyah ke asrama, penyemprotan disinfektan di lingkungan pesantren, tes SWAB bagi seluruh santri baru, santri lama (asrama) serta tes SWAB bagi seluruh guru dan karyawan.
Pembelajaran Daring dan Luring
Adapun proses pembelajarannya dilakukan secara daring yaitu lebih banyak menggunakan media grup WA dan juga video pembelajaran. Dan pada tahun ajaran baru ini, Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek memutuskan untuk proses pembelajaran dilakukan secara tatap mungka, yang mana proses pembelajaran tersebut sudah dimulai sejak Sabtu, 02 Januari 2021. Tetapi terdapat perbedaan dalam proses pembelajarannya yang mana sebelumnya para santriwan/santriwati yang tinggal si asrama di wajibkan tes swab yang telah difasilitasi oleh sekolah langsung, sedangkan santriwan/santriwati yang non asrama tidak perlu melakukan Tes Swab untuk melaksanakan proses pembelajaran daring. Pada pembelajaran tatap mungka atau luring ini, Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek tetap mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Pembelajaran Luring atau Tatap Mungka